Program Peningkatan Gizi Lebih Baik untuk Siswa Sekolah Dasar
A
A
A
CARGILL bersama World Food Programme (WFP) menginisiasi program peningkatan gizi pada anak sekolah dasar di Indonesia, program tersebut dimulai sejak Mei 2017 dan berakhir pada tahun ini.
Program yang dinamakan School Meals Programme ini memberikan makanan sehat untuk anak sekolah dan mendukung siswa sekolah dasar di Indonesia untuk meningkatkan gizi dan kebersihan.
Sebanyak 76.000 paket makanan sehat untuk anak sekolah telah dibagikan di tiga provinsi, yaitu Banten, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Program ini juga turut mendukung Program Gizi Anak Sekolah (Progas) yang telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
“Ini bentuk dukungan dari kami dan WFP kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelaksanaan Progas yang bertujuan untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan akses terhadap makanan bergizi dan belajar mengenai gizi dan kesehatan serta menyediakan kesempatan peningkatan ekonomi bagi petani lokal,” ujar Corporate Affairs Director PT Cargill Indonesia Arief Susanto di Jakarta, Selasa (5/6).
Dia menjelaskan bahwa program ini mencatat beberapa capaian positif seperti jumlah siswa yang mengonsumsi sarapan secara rutin meningkat. Peningkatan pengetahuan gizi oleh para siswa, peningkatan jumlah siswa yang menerapkan kebiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, siswa yang mengonsumsi air minum yang dimasak terlebih dahulu meningkat, serta jumlah siswa yang terserang penyakit pun berkurang.
Country Director & Kepala Perwakilan World Food Programme Indonesia Anthea Webb menuturkan, program kerja sama ini membantu lebih dari 100.000 anak di seluruh Indonesia untuk dapat menikmati sarapan bergizi di sekolah.
“Dengan mendukung Progas, kami membantu anakanak sekolah tumbuh lebih pintar, sehat, dan sukses. Bahan makanan bergizi yang dibagikan berasal dari petani lokal yang mendukung rantai suplai berkelanjutan untuk makanan ini, sekaligus meningkatkan pendapatan bagi keluarga petani tersebut,” ungkap Anthea.
Programme Policy Officer WFP Indonesia Nikendarti Gandini menambahkan bahwa program ini membuat jumlah siswa yang merasakan lapar pada jam sekolah berkurang dan membuat para siswa bisa lebih berkonsentrasi saat belajar. “Anak-anak diberikan pendidikan soal gizi ada juga poster perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Nikendarti.
Program yang dinamakan School Meals Programme ini memberikan makanan sehat untuk anak sekolah dan mendukung siswa sekolah dasar di Indonesia untuk meningkatkan gizi dan kebersihan.
Sebanyak 76.000 paket makanan sehat untuk anak sekolah telah dibagikan di tiga provinsi, yaitu Banten, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Program ini juga turut mendukung Program Gizi Anak Sekolah (Progas) yang telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
“Ini bentuk dukungan dari kami dan WFP kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelaksanaan Progas yang bertujuan untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan akses terhadap makanan bergizi dan belajar mengenai gizi dan kesehatan serta menyediakan kesempatan peningkatan ekonomi bagi petani lokal,” ujar Corporate Affairs Director PT Cargill Indonesia Arief Susanto di Jakarta, Selasa (5/6).
Dia menjelaskan bahwa program ini mencatat beberapa capaian positif seperti jumlah siswa yang mengonsumsi sarapan secara rutin meningkat. Peningkatan pengetahuan gizi oleh para siswa, peningkatan jumlah siswa yang menerapkan kebiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, siswa yang mengonsumsi air minum yang dimasak terlebih dahulu meningkat, serta jumlah siswa yang terserang penyakit pun berkurang.
Country Director & Kepala Perwakilan World Food Programme Indonesia Anthea Webb menuturkan, program kerja sama ini membantu lebih dari 100.000 anak di seluruh Indonesia untuk dapat menikmati sarapan bergizi di sekolah.
“Dengan mendukung Progas, kami membantu anakanak sekolah tumbuh lebih pintar, sehat, dan sukses. Bahan makanan bergizi yang dibagikan berasal dari petani lokal yang mendukung rantai suplai berkelanjutan untuk makanan ini, sekaligus meningkatkan pendapatan bagi keluarga petani tersebut,” ungkap Anthea.
Programme Policy Officer WFP Indonesia Nikendarti Gandini menambahkan bahwa program ini membuat jumlah siswa yang merasakan lapar pada jam sekolah berkurang dan membuat para siswa bisa lebih berkonsentrasi saat belajar. “Anak-anak diberikan pendidikan soal gizi ada juga poster perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Nikendarti.
(don)